BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tugas perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, penyembuh serta pendidik masyarakat. Perawat perlu melakukan pendekatan individu masyarakat dan melibatkan kelompok-kelompok sosial yang ada di masyarakat. Hal itu disebabkan manusia mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia lainnya.
B. Tujuan
- mengetahui pengertian kelompok sosial
- mengetahui persyaratan kelompok sosial
- mengetahui tipe-tipe kelompok sosial
- mengetahui macam-macam kelompok sosial
C. Masalah
- apakah yang dimaksud kelompok sosial?
- bagaimanakah persyaratan kelompok sosial?
- apa sajakah tipe-tipe kelompok sosial?
- apa sajakah macam-macam kelompok sosial?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kelompok Sosial atau Social Group adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan antara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.
B. Syarat-syarat Kelompok sosial
- Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
- Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
- Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain.
- Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
C. Tipe-tipe Kelompok Sosial
Tipe-tipe Kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau dasar berbagai kriteria atau ukuran :
1. Besar kecilnya jumlah anggota
2. Derajat interaksi sosial
3. Kepentingan dan wilayah
4. Berlangsungnya suatu kepentingan
5. Derajat Organisasi
6. Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.
D. Macam-macam Kelompok Sosial
1. Kelompok-kelompok Sosial yang teratur
a. In-Group
Kelompok sosial, dengan mana individu mengidentifikasikan dirinya.
b. Out-Group
Kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.
c. Kelompok Primer (Primary Group) atau Face to Face Group.
Merupakan kelompok sosial yang peling sederhana, di mana anggota-anggotanya saling mengenal dan ada kerja sama yang erat.
d. Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungan tidak perlu didasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng.
e. Paguyuban (Gemeinschaft)
Bentuk kehidupan bersama, di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang memang telah dikodratkan.
f. Patembayan (Gesselschaft)
Ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk jangka waktu pendek. Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
g. Formal Group
Kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotaanggotanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya.
h. Informal Group
Tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulangkali, yang menjadi dasar bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama.
i. Membership Group
Merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
j. Reference Group
Kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan peilakunya.
k. Kelompok Okupasional
Kelompok profesi/keahlian tertentu, biasanya terikat oleh etika profesi (kode etik).
l. Kelompok Volunter
Kelompok non professional yang dilandasi kepetingan primer individual.
2. Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur
a. Kerumunan (Crowd) adalah individu yang berkumpul secara bersamaan serta kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk Kerumunan :
1) Kerumunan yang beartikulasi dengan struktur sosial ;
a) Khalayak penonton atau pendengar yang formal
b) Kelompok Ekspresif yang telah direncanakan
2) Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowds)
a) Kumpulan yang kurang menyenangkan
b) Kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panik
c) Kerumunan Penonton
3) Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.
a) Kerumunan yang bertindak emosional
b) Kerumunan yang bersifat imoral.
b. Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Istilah masyarakat Setempat (Community) menunjuk pada bagian mesyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu, di mana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya.
Empat kriteria untuk mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat :
1) Jumlah penduduk
2) Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman
3) Fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat
4) Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan.
c. Urbanisasi
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat kota. Sebab-sebab Urbanisasi dapat ditinjau dari dua sudut :
1) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan tempat/daerah kediamannya.
2) Faktor kota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota-kota.
Akibat negatif urbanisasi yang terlalu cepat :
1) Pengangguran
2) Naiknya kriminalitas
3) Persoalan tunawisma
4) Kenakalan anak-anak/kejahatan anak-anak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok sosial adalah himpunan kesatuan manusia yang hidup bersama dan memiliki suatu tujuan. Suatu kelompok dapat dikatakan kelompok sosial apabila anggota-anggotanya sadar bahwa mereka adalah bagian dari kelompok tersebut serta melakukan hubungan timbale balik antar anggota satu dengan lainnya.
Kelompok sosial dapat dikriteriakan berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota, derajat interaksi sosial, kepentingan dan wilayah, berlangsungnya suatu kepentingan, derajat organisasi serta kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.
Macam-macam kelompok sosial yaitu kelompok sosial teratur dan tidak teratur. Kelompok sosial teratur diantaranya adalah In-Group, Out-Group,Kelompok Primer (Primary Group) atau Face to Face Group,Kelompok Sekunder (Secondary Group), Paguyuban (Gemeinschaft), Patembayan (Gesselschaft), Formal Group, Informal Group, Membership Group, Reference Group, Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter.
B. Saran
Sebaiknya kita mempelajari lebih dalam lagi karena kita sebagai calon perawat tidak hanya bekerja dalam bidang kesehatan namun bekerja dalam bidang sosial juga. Oleh sebab itu, kita harus mampu melakukan pendekatan sosial dalam kelompok sosial masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar